Bahron Ansori*
Selama
ini, mungkin kita 'mengenal' neraka hanya sebatas namanya saja. Tidak salah
memang. Tetapi akan lebih baik bila kita mau mengenalnya lebih dalam dan luas
lagi, dengan tujuan agar kita merasa ngeri dan takut bila mengetahui betapa
neraka adalah tempat terburuk ciptaan Allah swt yang pernah ada dibanding
tempat-tempat lainnya.
Bagi seorang Muslim, neraka adalah benar adanya. Neraka
adalah terminal paling akhir bagi makhluk-makhluk durhaka dan durjana (iblis
dan saudara-saudaranya). Tak bisa dipungkiri, Allah swt menciptakan neraka
tentu sudah mempersiapkan pula penghuni-penghuninya. Satu di antara jutaan
bahkan milyaran orang yang akan 'terdaftar' menjadi penghuni neraka adalah
orang-orang yang tidak mengakui adanya Allah swt sebagai Sang Maha Pencipta.
Neraka, setiap kali namanya
disebutkan, selalu saja indentik dengan segala bentuk aib dan keburukan. Neraka
bisa dibilang perlambang dari segala bentuk kedurjanaan seorang hamaba,
kesombongan, kedunguan dan identik dengan segala prilaku buruk seorang hamba.
Neraka, secara harfiyah, berarti
api, yakni tempat siksaan dan balasan bagi orang yang tidak beriman kepada
Allah swt dan berbuat dosa dalam kehidupannya di dunia. Agar tumbuh ke dalam
jiwa perasaan takut kepada neraka, menjadi penting bagi kita semua memahami
hakikat neraka yang sesungguhnya, karena memang tidak ada yang bisa
membahasakan dahsyatnya penderitaan di neraka, sebagaimana tidak ada yang bisa
membahasakan kenikmatan surga.
Sebagai Muslim yang senantiasa
berusaha menjadi hamba terbaik di sisiNya, paling tidak, ada delapan hal yang
harus diperhatikan untuk memahami hakikat neraka.
1. Panas Yang Tidak Terkira
Azab dan siksa Allah dalam
kehidupan akhirat merupakan sesuatu yang sangat dahsyat dan tidak bisa
dibayangkan sedikitpun, begitu juga sebenarnya kenikmatan yang diberikan Allah
kepada penghuni surga. Salah satu gambaran yang dikemukakan Rasulullah saw
dalam hadits tentang betapa dasyatnya siksa neraka adalah perbandingan panasnya
api dunia dengan api di akhirat, beliau bersabda, “Apimu (yang kamu semua menyalakannya di dunia) ini
adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari panasnya neraka jahanam, setiap
bagian sama suhu panasnya dengan api di dunia ini." (HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi).
Karena begitu panasnya api
neraka ini, ia berkobar dan mengelupaskan kulit kepala, sesuatu yang amat
mengerikan sebagaimana firman-Nya, "Sekali-kali
tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak, yang mengelupas
kulit kepala." (QS. Al-Ma’arij [70]: 15-16).
Untuk menggambarkan pedihnya
penderitaan di neraka, penghuninya tidak hanya dibakar sampai kulit kepala,
tapi juga sampai ke hati, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah swt, "(yaitu) api (yang disediakan) Allah
yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati, sesungguhnya api itu ditutup
rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikatpada tiang-tiang yang
panjang." (QS. Al-Humazah [104]:6-9).
Adapun panasnya api neraka yang
sedemikian dahsyat ternyata bahan bakarnya adalah manusia dan batu, Allah swt
berfirman,"Maka jika
kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya),
peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang
disediakan bagi orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah [2]:24).
Rasa panas yang tidak terkira
tidak hanya berupa api, penghuni neraka juga akan disiram dengan air yang
sangat panas yang bisa tembus sampai ke perut dan menghancurkan isinya, di
dalam kitab hadits sunan Tirmidzi, Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya air mendidih disiramkan
atas kepada mereka (penghuni neraka), lalu air yang mendidih itu menembus
hingga sampai diperutnya kemudian memotong apa yang ada di dalam perutnya
hingga keluar dari kedua telapak kakinya dalam keadaan cair, kemudian
dikembalikan seperti semula." (HR. Tirmidzi).
Disisi lain, masalah siksa
neraka yang tak terbayangkan dahsyatnya adalah dari segi waktu yang
berabad-abad lamanya, bahkan mereka kekal di dalamnya, Allah berfiman, “Sesungguhnya neraka jahannam itu
(padanya) ada tempat pengintai, lagi tempat kembali bagi orang-orang yang
melampaui batas, mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya, mereka tidak
merasakan kesejukan dan (tidak pula) mendapat minuman, selain air yang mendidih
dan nanah, sebagai pembalasan yang setimpal. Sesungguhnya mereka tidak takut
kepada hisab, dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan
sesungguh-sungguhnya. Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab.
Karena itu rasakanlah. Dan segala sesuatu telah kami catat dalam suatu kitab.
Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu
selain azab.“. (QS. An Naba [78]: 21-30).
Untuk memberi gambaran
dahsyatnya neraka, ternyata Rasulullah saw memberi ilustrasi tentang siksa
neraka yang paling ringan, meskipun siksa yang ringan ini juga sudah sangat
berat untuk dirasakan, beliau bersabda, “Azab
yang paling ringan di neraka pada hah kiamat ialah dua butir bara api di kedua
telapak kakinya yang dapat menembus otak.” (HR. Tirmidzi).
2. Bau Busuk Yang Menyengat
Selain panas yang tidak terkira,
penghuni neraka juga akan mencium bau yang sangat tidak sedap, bau yang tidak
bisa dikira lagi sehingga Rasulullah saw memberikan ilustrasi dalam sabdanya, "Seandainya satu timba berisi nanah yang mengalir dari
penghuni neraka menimpa kehidupan dunia, niscaya penduduk dunia menjadi busuk
baunya." (HR.
Tirmidzi).
Dalam hadits lain, Rasulullah
saw bersabda, "Sungguh
seandainya satu tetes dari pohon zaqqum (pohonjelek di neraka) dijatuhkan di
dunia, niscaya merusak penghidupan penghuni dunia, lalu bagaimana keadaan orang
yang pohon zaqqum menjadi makanannya." (HR. Tirmidzi).
3. Derita Sepanjang Masa
Neraka yang selalu dilalui
dengan penderitaan akan dialami oleh manusia secara terus menerus sehingga
penderitaan ini berkepanjangan dan tidak berujung, karena memang neraka itu
kekal abadi, Allah swt berfirman, "Adapun
orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni
neraka mereka kekal di dalamnya." (QS. Al Baqarah [2]:39).
Derita yang berkepanjangan itu
menunjukkan bahwa penghuni neraka tidak akan mati, bahkan tidak mendapatkan
keringanan hukuman dari Allah swt sebagaimana firman-Nya, "Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka
Jahannam mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula)
diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang
sangat kafir." (QS. Fathir [35]:36).
Karena itu dugaan bahwa neraka
hanya dilalui beberapa hari saja merupakaan dugaan yang salah, Allah swt
berfirman, "Dan mereka
berkata: “Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama
beberapa hari saja”. Katakanlah: “Sudahkah kamu menerima janji dari Allah
sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan
terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui ? (Bukan demikian), yang benar
barang siapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah
penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al Baqarah [2]: 80-81).
4. Lapar Yang Terus-menerus
Rasa lapar merupakan keadaan
yang sangat tidak menyenangkan bagi kehidupan manusia. Di dunia ini kadangkala
kita merasa lapar, bukan karena tidak ada makanan dan tidak ada uang, tapi
belum memungkinkan bagi kita untuk makan, namun itu hanya beberapa saat.
Bagaimana dengan azabAllah swt
kepada penghuni neraka dengan rasa lapar yang tidak terkira dan waktu yang
sangat lama, karenanya mereka akan meminta tolong agar bisa mendapatkan makanan
dan minuman, namun ternyata ketika diberi makan, bukan makanan yang Allah swt
berikan tapi pohon berduri yang tidak bisa mengenyangkan, sedangkan minumannya
adalah air yang amat panas yang menghancurkan isi perut.
Penderitaan yang sedemikian
berat itu membuat penghuni neraka minta dimatikan saja, namun mereka dipastikan
tidak akan mati, Rasulullah saw bersabda, “Rasa
lapar akan ditimpakan kepada para penghuni naraka. Rasa lapar yang mereka alami
itu sudah menyamai azab (di neraka). Mereka akan meminta tolong (untuk diberi
makanan). Mereka diberi makanan berupa pohon berduri yang tidak menggemukkan
dan tidak menghilangkan rasa lapar. Mereka kembali minta diberi makanan, lalu
mereka diberi makanan yang menyumbat di kerongkongan. Mereka teringat kalau ada
makanan yang tersendat di kerongkongan ketika masih di dunia, maka mereka
menghilangkannya dengan cara minum air. Merekapun minta minum. Diangkatlah air
yang mendidih untuk mereka dengan besi pengait. Ketika telah dekat di wajah
mereka, maka air mendidik itu memanggang wajah mereka. Jika air itu telah sampai
di perut, maka cairan itu akan memotong-motong isi perut mereka. Mereka akan
berkata: “Panggilah malaikat penjaga neraka jahannam”. Lalu para malaikat
penjaga jahannam berkata: “apakah belum datang kepadamu rasul-rasulmu yang
membawa berbagai keterangan?”. Mereka menjawab: “Benar, sudah datang”. Malaikat
penjaga jahannam berkata: “Berdo’alah kamu, doa orang kafir itu sia-sia”.
Mereka kembali berkata: “Panggillah malaikat Malik”. Lalu mereka berkata: “Hai
Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja”. Malaikat Malik menjawab: “Kalian
akan tetap tinggal (di neraka ini)”. (HR. Tirmidzi).
5. Selamanya Di Neraka
Penderitaan penghuni neraka yang
sedemikian berat membuat mereka sudah tidak sanggup lagi menghadapinya, ingin
rasanya penghuni neraka itu mati agar penderitaan tidak bisa dirasakan lagi,
tapi matipun tidak akan terjadi pada mereka, karenanya mereka ingin segera bisa
keluar dari neraka itu, namun hal itupun tidak mungkin bisa dilakukan dan azab
yang dahsyat akan terus mereka rasakan dalam melalui hari-hari yang amat
panjang.
Allah swt berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang kafir
sekiranya mereka mempunyai apa yang di bumi ini seluruhnya dan mempunyai yang
sebanyak itu (pula) untuk menebusi diri mereka dengan itu dari azab hari
kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka
beroleh azab yang pedih, mereka ingin keluar dari neraka, padahal mereka
sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya, dan mereka beroleh azab yang kekal “. (QS. Al Maidah [5]: 36-37).
Di dalam ayat lain, Ailah swt
berfirman, "Dan Adapun
orang-orang yang fasik (kafir) maka tempat mereka adalah Jahannam. Setiap kali
mereka hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan ke dalamnya dan dikatakan
kepada mereka: “Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya”.
(QS As-Sajadah [32]: 20).
6. Penyesalah Tak Terhingga
Dalam kehidupan akhirat yang
tidak menyenangkan, banyak manusia yang merasakan penyesalan yang amat dalam
dengan berbagai sebab, ada yang sebabnya mengikuti orang yang tidak benar,
teman yang tidak baik, tidak mentaati Allah swt dan Rasul-Nya dan sebagainya.
Allah swt berfirman, "(yaitu) ketika orang-orang yang
diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat
siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali. Dan
berkatalah orang-orang yang mengikuti: “Seandainya Kami dapat kembali (ke
dunia), pasti Kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas
diri dari kami.” Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal
perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan
keluar dari api neraka." (QS. Al Baqarah [2]: 166-167).
Di dalam ayat lain, Allah swt
berfirman, "Dan
(ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya
berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul”.
kecelakaan besarlah bagiku. Kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu
teman akrab(ku). (QS. Al Furqan [25]: 27-28).
Penyesalan yang tidak berguna
juga dikemukakan Allah swt dalam firman-Nya karena siksa yang sudah tidak
terelakkan lagi, "Pada
hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: “Alangkah
baiknya, andaikata Kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul”. (QS. Al-Ahzab[33]: 66).
Diantara gambaran penyesalan
yang amat dalam itu adalah penghuni neraka menangis sejadi-jadinya, bahkan
menangis yang sampai mengeluarkan air mata darah.
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya para penghuni neraka
benar-benar menangis sehingga kalau engkau menjalankan perahu di air mata
mereka, tentu ia berjalan. Dan sesungguhnya mereka menaftgis (mencucurkan air
mata) darah “.
(HR. Hakim).
7. Penjaga Yang Bengis dan
Kejam
Sebagai tempat yang diliputi
oleh kesengsaraan, pasti setiap orang yang masuk ke dalam neraka tidak akan
betah sehingga mereka ingin keluar darinya, namun hal itu tidak mungkin bila
tanpa izin Allah SWT, karenanya neraka itu dijaga oleh malaikat-malaikat yang
kasar, keras, kejam dan selalu mentaati perintah Allah swt sehingga meskipun
suka menyiksa penghuninya sedemikian kejam, akan tetap melakukannya lagi atas
perintah Allah swt dan tidak ada perasaan kasihan kepada manusia yang
disiksanya.
Hal ini dinyatakan oleh Allah
swt dalam firman-Nya, "Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluarga-mu dari api neraka
yang bahan bakar-nya adalah manusia dan batu; pen-jaganya malaikat-malaikat
yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS At Tahrim [66]:6).
Karena itu pada saat manusia
masuk ke neraka, ada perasaan tidak mau memasukinya karena memang tempat itu
sangat tidak menyenangkan, karenanya malaikat mendorong mereka dengan
sekuat-kuatnya sehingga tidak ada manusia yang bakal menjadi penghuni neraka
bisa lepas dari penjagaan malaikat itu.
Allah swt berfirman, "Maka kecelakaan yang besarlah di hari
itu bagi orang-orang yang mendustakan, (yaitu) orang-orang yang bermain-main
dalam kebathilan, pada hari mereka didorong ke neraka Jahannam dengan
sekuat-kuatnya." (QS. Ath Thur[52]: 11-13).
8. Sumur Yang Amat
Dalam
Neraka adalah tempat yang amat
dalam sehingga bila seseorang dilem-parkan ke dalamnya, puluhan tahun baru
sampai ke dasarnya, ini berarti baru dimasukkan saja manusia sudsh amat
menderita karena terus melayang-layang di sumur neraka yang begitu lama dalam kobaran
api, apalagi bila sudah betul-betul berada di dalamnya.
Rasulullah saw bersabda, "Demi dzat yang diriku ada di
tangan-Nya. Sesungguhnya jauhnya jarak antara piggir neraka sampai ke dasarnya
seperti batu seukuran tujuh unta hamil dengan lemak dan dagingnya serta
anak-anaknya yang jatuh diantara pinggiran neraka hingga mencapai dasarnya
selama tujuh puluh tahun." (HR.
Thabrani dari Muadz bin Jabal ra).
Dari uraian di atas, cukup bagi
kita mengenal betapa dahsyatnya neraka. Yakin kepada Allah swt dengan keyakinan
yang sempurna adalah modal utama dan yang paling utama agar terhindar dari
ancaman neraka. Tetap istikomah di jalan Allah swt adalah salah satu kunci agar
kita menjadi orang-orang yang tidak dirindui neraka. Begitulah neraka,
kedahsyatannya tak bisa digambarkan dengan kata-kata. Sekali lagi yang
terpenting bagi kita adalah bagaimana mengisi sisa-sisa umur ini dengan terus
beribadah kepada Allah swt, berdoa dan tawakal selalu padaNya agar kelak Dia
menghindarkan neraka dari kita dan memasuk kita ke surgaNya.
Wallahua'lam.(R2/R1).
*Redaktur MINA
Posting Komentar